Batam. Seorang Wakil Manager di First Club Batam yang juga merupakan Warga Negara Asing (WNA) Asal Tiongkok dikabarkan babak belur usai diduga gelapkan uang perusahaan hingga capai ratusan juta rupiah.
Pria yang berinisial R tersebut dikabarkan sebagai Tenaga Kerja Asing (TKA) yang ditempatkan di Tempat Hiburan Malam (THM) First Club Batam.
Menurut informasi yang awak media terima, R merupakan seorang TKA yang memiliki posisi strategis di First Club Batam sebagai Wakil Manager dan memiliki akses di Keuangan.
Menurut keterangan sejumlah sumber internal, dugaan kasus penggelapan itu mulai terkuak ketika pihak manajemen menyadari adanya ketidaksesuaian laporan keuangan. Beberapa transaksi yang seharusnya tercatat ternyata hilang tanpa jejak, hingga mengarah pada keterlibatan R.
“Dia (R) punya akses luas ke bagian keuangan karena posisinya. Dari situ muncul dugaan kalau dana yang seharusnya masuk ke kas perusahaan justru dialihkan,” ujar salah seorang karyawan yang enggan disebutkan namanya. Sebagaimana dikutip dari http://Republikbersuara.com pada hari Jum’at (29-08-25).
Situasi semakin memanas ketika R dikabarkan mencoba melarikan diri pada Senin (26/8/2025). Upaya pelarian itu akhirnya gagal setelah keberadaannya terlacak pada malam hari.
Informasi lain menyebutkan, pencarian dilakukan oleh sejumlah oknum aparat atas permintaan pihak perusahaan. Setelah berhasil diamankan, R disebut mengalami penganiayaan saat diinterogasi, hingga wajahnya tampak babak belur dengan luka-luka di bagian muka.
Kabar ini sontak membuat heboh para karyawan First Club. Banyak di antara mereka yang kaget sekaligus khawatir karena kasus ini melibatkan seorang pejabat penting di manajemen yang selama ini dikenal dekat dengan sejumlah staf.
“Semua orang di sini terkejut, apalagi sampai ada kabar dia diperlakukan seperti itu. Kami jadi takut kasus ini semakin besar,” ungkap salah satu karyawan lainnya.
Hingga berita ini diterbitkan, awak media masih mencoba untuk melakukan konfirmasi langsung ke pihak management First Club Batam terkait dugaan penggelapan uang dan dugaan penganiayaan terhadap WNA itu.
