Batam. Dewan Pimpinan Daerah Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (DPD Grib Jaya) Kepri menyatakan keprihatinan dan kemarahan atas kasus dugaan penganiayaan terhadap seorang asisten rumah tangga asal Indonesia Timur yang bekerja di salah satu rumah mewah di kawasan Sukajadi, Batam.
Korban disebut mengalami luka parah dan lebam di sekujur tubuhnya, diduga akibat tindakan kekerasan oleh majikannya. Video dan foto kondisi korban telah beredar luas di media sosial, memicu gelombang reaksi publik.
Ketua DPD Grib Jaya Kepri, Yudi Fisabillillah, menyesalkan kejadian tersebut. Ia menilai seharusnya ada tindakan yang lebih manusiawi jika memang ada masalah antara majikan dan pekerja rumah tangga.
“Jika memang ada persoalan atau korban dianggap tidak bisa bekerja, seharusnya dipulangkan ke kampung halamannya, atau dilaporkan ke pihak yang berwenang, bukan justru dianiaya,” ujar Yudi kepada awak media, Senin (23/6).
Pihaknya juga mengimbau seluruh majikan di Kota Batam untuk tidak mengulangi tindakan serupa. Menurutnya, kesalahan seorang pekerja rumah tangga bukan alasan untuk melakukan kekerasan.
“Kami dari Grib Jaya Kepri mengecam keras tindakan semacam ini. Jika ada kesalahan, laporkan ke pihak berwenang atau pulangkan dengan baik. Kekerasan bukan solusi,” tegasnya.
Lebih lanjut, Yudi menyatakan dukungan penuh kepada aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas kasus ini dan memberikan sanksi hukum yang tegas terhadap pelaku, jika terbukti bersalah.
“Kami meminta kepada kepolisian dan pemerintah setempat untuk segera menindak tegas pelaku. Kami juga menunggu penjelasan resmi dalam konferensi pers terkait kronologi dan motif peristiwa ini,” ujarnya.
Kasus ini saat ini telah ditangani oleh kepolisian daerah setempat. DPD Grib Jaya Kepri berharap proses hukum berjalan transparan dan adil, serta menjadi peringatan agar kejadian serupa tidak terulang kembali di masa mendatang.