Batam. Empat kepala RT yang berada di bawah naungan RW 23 Kelurahan Batu Besar kecamatan Nongsa, ‘menyampaikan keluhan terkait kondisi akses jalan keluar-masuk permukiman warga yang disebut sebagai Row 30. Jalan tersebut hingga kini belum tersentuh pembangunan, baik semenisasi maupun pengaspalan, meski berada di kawasan yang dikelilingi empat perusahaan pengembang.
Para ketua RT mengungkapkan keprihatinan mereka atas kondisi jalan berlubang dan berlumpur, terutama saat musim hujan. Situasi ini membuat aktivitas warga terganggu, termasuk orang tua yang setiap hari harus mengantarkan anak ke sekolah.
“Kami sangat sedih melihat warga kami melintas di jalan berlubang tanpa ada aspal atau pengecoran. Saat hujan, jalan berubah seperti kubangan lumpur,” ujar salah satu ketua RT.
Empat perusahaan pengembang yang disorot warga antara lain Renggali, Bintang Aries, Respins, dan Baruna. Para ketua RT menyatakan tidak menutup kemungkinan akan membawa masalah ini ke rapat dengar pendapat (RDP) bersama DPRD Kota Batam apabila tidak ada perbaikan dari pihak pengembang.
Hingga berita ini diturunkan, wartawan masih melakukan penelusuran terkait keluhan empat RT — yakni RT 1, RT 2, RT 3, dan RT 4 — yang berada di bawah RW 23. Pihak media juga belum berhasil memperoleh konfirmasi dari direktur keempat perusahaan pengembang tersebut.
