Batam, Indikasi perekrut Orang (joki), perdagangan iPhone ilegal dari Singapore ke Batam bebas keluar masuk dari pelabuhan Harborbay kota Batam provinsi kepulauan Riau (Kepri).
Kembali ke soal joki. Mereka diarahkan koordinator jaringan mafia handphone Batam-Singapura-Batam, setiap hari.
Setiap joki dibayar imbalan jasa sekitar Rp 400-500 ribu plus uang tiket Batam-Singapura-Batam sebesar per satu trip’ traveling, kalau kita mencarikan orang untuk kita jadi kan joki dibayar 150-200 ribu rupiah.
Menurut Joki’ sesampainya kita ke Singapore’ ya kita traveling, kalau sudah waktunya pulang kita di bekali 2 unit iPhone persatu orang 1 pasport, Ya kita di ajarkan oleh Para mafia tadi’ menginfurt barcod kalau kita nih seolah belik iPhone dari Singapore kalau di tanya oleh Beacukai Batam’ dan kita tidak ada ikut rombongan oleh tour, kalau nota di buatkan oleh mereka’ di pelabuhan’ harbourfront Singapore” perhari nya kalau di berangkatkan ada sekitar puluhan orang atau ratusan orang. Ujarnya ke awak media
Penelusuran tim wartawan Tajuk online di Singapura dan Batam dalam minggu ini, dominan yang meregistrasi IMEI orang-orang suruhan jaringan para pedagang handphone pasar gelap di Batam maupun di Singapura.
Para suruhan itu dijuluki tekong atau joki handphone.
“Dan anehnya masak beacukai kota Batam’ yang khususnya tugas di pelabuhan Harborbay, seolah olah tidak mengetahui joki Bawak 2 Unit iPhone’ sudah jelas yang antri di pelabuhan per orang Bawak 2 unit iPhone setiap per 1 pasport’. ucapnya sumber
Hingga berita ini terbit’ tidak jauh kemungkinan diduga ada beberapa Oknum- oknum BC dan imigrasi juga’ ikut menikmati asil dari Pemain IMEI,
“juga di minta Polda Kepri’/ mabes polri. Basmi pemain jastip joki ImeI di Batam’ ini sudah jelas telah mengelapkan pajak’ sesampainya iPhone itu di Batam’ bukan hanya di edarkan di kota Batam saja , maupun luar kota, perhari nya joki sekali berangkat puluhan atau ratusan orang per (pasport).
